JAKARTA. HarimauSumateraBersatu.com - PSSI akhirnya memutuskan siapa yang akan mengisi kursi panas pelatih tim nasional (Timnas) Indonesia.
Melalui rapat Komite Eksekutif pada Kamis malam, (18/12), federasi memutuskan menunjuk mantan pelatih Kanada, John Herdman, untuk menggantikan Patrick Kluivert yang sebelumnya dipecat.
Herdman menyingkirkan asisten pelatih Liverpool, Giovanni van Bronckhorst, yang juga menjadi finalis calon pelatih baru timnas.
Selain kedua nama itu, empat kandidat lain yang masuk dalam daftar panjang yakni pelatih Irlandia Heimir Hallgrimsson, mantan pelatih Uzbekistan Timur Kapadze, mantan pelatih Irak Jesus Casas, dan mantan pelatih Ajax Amsterdam John Heitinga.
Tempo melaporkan bahwa seluruh anggota Exco menyetujui Herdman sebagai pilihan.
“Benar. Semua setuju John,” kata salah satu anggota Exco kepada Tempo pada Jumat (19/12)
Juru taktik berkebangsaan Inggris ini sebelumnya mengikuti sesi wawancara khusus dengan dua anggota Exco PSSI, Muhammad dan Endri Erawan, serta Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers dan penasihat teknis Jordi Cruyff.
Tempo menuliskan bahwa PSSI belum memutuskan waktu penandatanganan kontrak.
Kepala Badan Tim Nasional PSSI Sumardji membenarkan bahwa rapat penunjukan pelatih dilakukan dua kali, pada Rabu malam dan Kamis malam, namun memilih menunggu Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk mengumumkannya.
“Biar Pak Ketum yang umumkan. Beliau kan masih di luar (Thailand),” katanya.
SIAPA JOHN HERDMAN?
Herdman menjadi sosok yang menonjol berkat rekam jejak unik sebagai pelatih pertama yang membawa tim putra dan putri dari satu negara tampil di Piala Dunia.
Ia memimpin tim nasional putra Kanada dari 2018 hingga 2023 dan sukses membawa Negeri Daun Maple lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar setelah absen tiga puluh enam tahun.
Di bawah arahannya, peringkat FIFA Kanada melonjak dari posisi 95 hingga masuk jajaran tiga puluh besar dunia.
Di level putri, pelatih berusia 50 tahun itu membawa Kanada meraih dua medali perunggu Olimpiade, yakni pada London 2012 dan Rio de Janeiro 2016.
Pendekatan kepelatihannya dikenal menekankan disiplin, kohesi tim, dan kultur internal yang disebut para pemain sebagai “brother culture.”
Ia disebut piawai dalam membangun kultur tim dan mengangkat performa tim-tim yang sebelumnya berstatus underdog.
Selain kiprah di tim nasional, Herdman juga melatih Toronto FC pada periode 2023–2024.
Media internasional melaporkan bahwa Herdman menjadi kandidat unggulan setelah menolak tawaran melatih dari Honduras dan Jamaika. Keputusan tersebut dipandang sebagai sinyal bahwa ia memprioritaskan proyek jangka panjang bersama Indonesia.